Cara Menentukan Titik Tengah Koordinat

D. Saldo Normal Pendapatan

Untuk “Pendapatan” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Pendapatan Perdagangan” pada Kledo.

Pendapatan atau Penjualan merupakan hasil perolehan “Aset” atau sumber ekonomi yang berasal dari pihak lain (customer) sebagai imbalan atas penjualan barang atau pemberian layanan jasa perusahaan.

Tentu saja bukan hanya sekedar “Penjualan”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Pendapatan”. Sama seperti “Liabilitas” dan “Ekuitas” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Pendapatan” ini berada pada sisi Kredit (Cr).

Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Pendapatan” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) dan untuk akun “Pendapatan Lain-lain” ditandai dengan kepala akun nomor 7 (tujuh).

Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 4 (empat) dan 7 (tujuh) ini pada sisi Kredit (Cr).

“Pendapatan”. Di Kledo, kelompok Penjualan ini ditandai dengan kode 4-40xxx.

Kategori “Pendapatan Lainnya” masuk pada “Pendapatan”. Di Kledo, kelompok “Pendapatan Lainnya” ini ditandai dengan kode 7-70xxx.

Bagaimana dengan “Pendapatan” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Pendapatan” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr). Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr).

Atau jika dikondisikan pada “Pendapatan”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi pengeluaran. Sebaliknya, nilai “Pendapatan” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.

Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Pendapatan” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.

Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Baca juga: Mulai Menggunakan Kledo

B. Saldo Normal Liabilitas

“Liabilitas” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Liabilitas dan Modal” pada Kledo. Liabilitas atau Pasiva atau juga biasa disebut dengan Hutang atau Utang merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Tentu saja bukan hanya sekedar “Hutang”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Liabiltas”. “Saldo Normal” untuk “Liabilitas” ini berada pada sisi Kredit (Cr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Liabilitas” ditandai kepala akun nomor 2 (dua). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 2 (dua) ini pada sisi Kredit (Cr).

Kategori “Akun Hutang” dan “Kewajiban Lancar Lainnya” masuk pada “Aset”. Kategori ini masih menjadi bagian dari Kewajiban Lancar atau Liabilitas Jangka Pendek.

Di Kledo, “Akun Hutang” ditandai dengan kode 2-201xx. Untuk kelompok Hutang Lain-lain ditandai dengan kode 2-202xx. Biaya dan Bunga Terhutang ditandai dengan kode 2-203xx. Sedangkan “Hutang Bank” ditandai dengan kode 2-204xx.

Kategori “Kewajiban Lancar Lainnya” terkait Hutang Pajak juga masuk pada “Liabilitas”, lebih tepatnya merupakan bagian dari Liabilitas Jangka Pendek.

Di Kledo, kelompok Hutang Pajak ini ditandai dengan kode 2-205xx.

Kategori “Kewajiban Lancar Lainnya” termasuk Hutang Pemegang Saham dan “Kewajiban Jangka Panjang” juga masuk pada “Liabilitas”.

Di Kledo, kelompok Hutang Lancar Lainnya ditandai dengan kode 2-206xx. Kemudian, untuk “Kewajiban Jangka Panjang” ditandai dengan kode 2-207xx.

Bagaimana dengan “Liabilitas” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Liabilitas” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr).

Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr). Atau jika dikondisikan pada “Liabilitas”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Liabilitas” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Liabilitas” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.

Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Liabilitas” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Liabilitas” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti “Aset”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.

Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Baca juga: Kode Akun Akuntansi: Berikut Pembahasan Lengkap dan Contohnya

Mencari koordinat lokasi

Jika kursor mouse tidak ada di peta, koordinat lokasi untuk bagian tengah peta ditampilkan.

Menggunakan koordinat untuk melakukan penelusuran

Jika Anda telah mengetahui koordinat lokasi, Anda dapat menggunakannya untuk menelusuri lokasi tersebut:

Hari Rabu adalah hari kesayangan saya. Tidak tahu persis mengapa atau bermula bagaimana. Seperti juga angka sembilan. Yang biasanya saya tunjuk ketika diberi pilihan. Mungkin karena ini juga nomor kesayangan pesepak bola Italia, Vincenzo Montella (love you!).

Dulu, di depan layar televisi, saya biasa mencari kaus bernomor punggung sembilan. Nomor sembilan biasanya merentangkan kedua tangan lebar-lebar sambil berlari untuk merayakan gawang lawan yang jebol. Seperti pesawat terbang.

Sewaktu Batistuta datang ke AS Roma dan meminta nomor punggung 9, Montella menolaknya mentah-mentah. Batistuta harus puas dengan nomor punggung 18. Sayangnya, ketika Montella kembali ke AS Roma setelah dipinjamkan ke Sampdoria, nomor 9-nya sudah keburu disandang Vučinić. Jadi Montella pun mengambil nomor punggung Vučinić: 23.

Terlepas dari itu semua, hari ini adalah hari Rabu tanggal sembilan, bulan sembilan, tahun dua ribu sembilan. Sejak bangun tidur tadi pagi, saya sudah tahu bahwa hari ini akan istimewa. Tidak perlu ‘sempurna’, tetapi pasti akan ‘istimewa’. Rasanya seperti firasat.

Kebetulan, beberapa hari lalu, saya dikontak Lisa Siregar, seorang jurnalis dari Jakarta Globe. Kami berjumpa di Twitter karena sama-sama punya ketertarikan terhadap proyek ‘A Day on the Planet‘: merekam momen pribadi orang-orang di seluruh dunia pada tanggal sembilan, bulan sembilan, tahun dua ribu sembilan, dalam satu halaman A4, untuk kemudian dibukukan.

Salah satu pertanyaan Lisa kepada saya adalah: “Are you planning to do something special on September 9?”

Saya katakan kepada Lisa, bahwa saya belum punya rencana apa-apa. Saya juga masih belum tahu apakah saya perlu melakukan sesuatu yang ‘spesial’ or to just let the moment flows naturally.

Ternyata saya memilih yang belakangan.

Saya tahu bahwa hari ini akan menjadi istimewa ketika saya menemukan sebuah novel di Amazon. Judulnya The Greatest Thing After Sliced Bread. Penulisnya Dan Robertson.

Pada salah satu halamannya, Morris Bird III yang berusia sembilan tahun bercakap-cakap dengan anak perempuan yang ditaksirnya, Suzanne Wysocki.

“I don’t think much about dying.”

— “You should,” said Suzanne.

— “Because it’s going to happen to you.”

Kalimat ini mengendap di benak saya hingga siang tadi. Saya dan kawan saya baru saja pulang dari sebuah rapat. Begitu mobil kami melewati apotik Senopati, kawan saya memekik dan berkata,”Aduh, gue nggak tega lihat orang tua itu. He looks exactly like my father when he’s dying…”

Saya yang duduk menghadap kawan saya dan membelakangi jendela, tidak sempat melihat dengan jelas. Rupanya ada seorang kakek yang terduduk di pinggiran trotoar. Dan kawan saya menggambarkannya seekstrim itu. He looks exactly like my father when he’s dying.

Mengingat salah seorang rekan kami di kantor bertempat tinggal tak jauh dari apotik Senopati, kawan saya itu pun berniat ‘menitipkan’ sesuatu untuk si kakek. Apa saja. “Seharusnya orang setua itu ada yang ngurusin,” ujar kawan saya, sedih bercampur geram.

Dying. Sudah dua kali hari ini.

Saya ingat, beberapa waktu lalu, saya dan seorang sahabat lama berbincang mengenai sepuluh hal yang ingin kami lakukan sebelum kami meninggal dunia. Kami sama-sama berhenti di nomor lima.

Tepatnya, saya sempat berhenti di nomor lima, kemudian memaksakan diri menulis sesuatu di urutan 6.

Saya tidak yakin saya sungguh-sungguh menginginkannya. Saya tuliskan sebaris kalimat hanya untuk mengisi titik-titiknya.

Hari ini, saya memandangi daftar permohonan itu kembali. Memandangi urutan 1 sampai 5. Urutan nomor 6 yang ‘terpaksa’. Dan urutan 7 sampai 10 yang tidak terisi. Saya tak bisa ungkapkan di sini apa saja permohonan saya, tetapi secara acak melibatkan kata-kata berikut: aurora, kafe di negeri yang jauh, sebuah novel, pesawat tempur, musim gugur, dan sebuah perjalanan.

Lalu saya melihat daftar permohonan sahabat saya di atasnya. Dengan nomor 6 sampai 10 yang masih berupa titik-titik. Dan saya melihatnya. Saya mengerti.

Ini seperti sebuah aha-moment, atau apalah namanya. Ternyata 10 permohonan memang terlalu banyak jika hanya ditujukan untuk diri sendiri.

Mungkin sebenarnya saya cukup meminta dua atau tiga untuk saya pribadi, lalu mengalokasikan yang empat sampai sepuluh untuk orang lain. (Tak lupa menyisakan satu dari tujuh untuk binatang-binatang. Dan satu dari enam untuk tumbuh-tumbuhan.)

Dan jika titik-titiknya tetap tidak terisi juga, biarkan saja.  Sometimes, we don’t really need to fill in the dots. Mungkin memang belum waktunya. Sebagaimana cinta yang belum saatnya: terkadang hanya bisa mengisi sela-sela jari, dan bukan sela-sela hati.

Dan memang tidak ada hari yang lebih istimewa dari hari-hari ketika kita bisa mempelajari sesuatu yang baru, tentang diri sendiri.

Cari bujur dan lintang suatu lokasi di mana pun di seluruh dunia. Bujur dan lintang tersedia di Google Earth untuk komputer.

Mengaktifkan kisi koordinat

Untuk melihat lokasi yang tepat, Anda dapat menggunakan koordinat di kisi peta:

Garis kisi akan ditandai dengan koordinat umum. Bacaan bujur dan lintang yang tepat terdapat di sudut kanan bawah.

EUR/USD 1.050   |   USD/JPY 153.690   |   GBP/USD 1.262   |   AUD/USD 0.636   |   Gold 2,648.25/oz   |   Silver 31.03/oz   |   Wall Street 43,828.06   |   Nasdaq 19,926.72   |   IDX 7,324.79   |   Bitcoin 101,372.97   |   UOB Group: Penurunan EUR/USD kemungkinan tidak menembus dengan jelas di bawah 1.0440, 2 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CAD diperdagangkan dekat level tertinggi baru rmpat tahun di dekat 1.4250 di tengah penguatan dolar AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Escrivá, ECB: Logis jika melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan-pertemuan mendatang, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Anggota DPR Negara Bagian Texas Giovanni Capriglione secara resmi mengajukan RUU untuk mendirikan Cadangan Bitcoin Strategis bagi negara bagian tersebut, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   Harga emas rebound ke sekitar $2,690 di sesi Asia hari Jumat, naik 42%, 2 hari, #Emas Teknikal   |   Harga emas pulih dari penurunan ke sekitar $2,690 selama jam perdagangan Asia pada hari Jumat setelah turun dari level tertinggi lima minggu di sesi sebelumnya, 2 hari, #Emas Teknikal   |   Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan permintaan struktural yang kuat oleh bank-bank sentral global berkontribusi pada reli XAU/USD baru-baru ini, yang telah naik lebih dari 6% selama sebulan, 2 hari, #Emas Fundamental   |   Harga emas menguat 0.9% pada hari Rabu dan ditutup di atas level penting $2,700 setelah laporan inflasi AS sesuai dengan ekspektasi pasar, 2 hari, #Emas Fundamental

Mau isi saldo awal tapi bingung posisi akun harus diinput pada sisi debit atau kredit? Kawan Kledo bisa pelajari di sini ya!

“Saldo Awal” pada “Akun” merupakan angka atau nominal yang dimiliki perusahaan pertama kali dalam memulai sebuah usaha untuk periode ke depan. Bisa jadi, “Saldo Awal” merupakan nominal untuk setiap akun yang diinput oleh kawan Kledo, ketika pertama kali menggunakan Kledo. Dengan kata lain, “Saldo Awal” juga boleh berupa mutasi dari sistem yang lama, untuk memulai Kledo. Untuk pengisian “Saldo Awal” bisa kawan Kledo pelajari di Cara Mengisi Saldo Awal ya!

Sebelum mengisikan “Saldo Awal”, tentu kawan Kledo harus mengetahui posisi “Saldo Normal Akun” dari masing-masing akun. Dalam ilmu akuntansi, setiap akun mempunyai posisi “Saldo Normal” mutlak dan tidak bisa diubah, sebagai dasar dalam prinsip pembukuan berpasangan. Suatu akun dapat memiliki saldo normal di posisi Debit (Dr) maupun Kredit (Kr). Untuk memahami konsep dengan lebih mudah, ada pengelompokan akun dalam penentuan “Saldo Normal Akun”, seperti pada bagan di atas.

Apa maksud dari “Saldo Normal Akun” pada sisi Debit (Dr) maupun Kredit (Cr)? Ketika dilakukan pencatatan transaksi, penambahan/pengurangan akun tersebut bergantung pada posisi “Saldo Normal Akun”. Misal, kita ambil contoh kawan Kledo melakukan pembayaran “Beban” untuk Konsumsi sebesar Rp 350.000 menggunakan akun “Utang” diposisi “Liabilitas”. Penambahan transaksi “Beban” bergantung pada “Saldo Normal Akun” di posisi Debit (Dr). Sebaliknya, “Utang” memiliki “Saldo Normal Akun” di posisi Kredit (Cr) . Maka, jurnal yang tepat untuk transaksi ini yaitu:

Biaya Konsumsi 350.000Utang……………………………….350.0000

Kawan Kledo tidak paham akuntansi? Tidak masalah dong. Yuk dibahas “Saldo Normal Akun” satu per satu pada Kledo, agar kawan Kledo lebih mudah dalam menginput “Saldo Awal”!

“Aset” di sini menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Aset”. Tentu saja bukan hanya sekedar “Aset Tetap”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Aset”. Aset atau Aktiva atau juga biasa disebut dengan Harta merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimilki oleh perusahaan, dapat digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan dapat diukur dengan satuan moneter. “Saldo Normal” untuk “Aset” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Aset” ditandai kepala akun nomor 1 (satu). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 1 (satu) ini pada sisi Debit (Dr).

Kategori “Kas & Bank” masuk pada “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset lancar.

Di Kledo, “Kas & Bank” ditandai dengan kode 1-100xx.

Kategori “Akun Piutang”, “Persediaan”, dan “Aktiva Lancar Lainnya” masuk pada “Aset”. Sama seperti “Kas & Bank”, kategori ini masih menjadi bagian dari aset lancar.

Di Kledo, “Akun Piutang” ditandai dengan kode 1-101xx. Sedangkan, untuk “Persediaan” ditandai dengan kode 1-102xx.

Kemudian untuk kategori “Aset Lancar Lainnya”, termasuk “Prepaid Tax” dan “Prepaid Expense” juga bagian dari “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset lancar.

Di Kledo, akun “Prepaid Expense” dan “Aset Lancar Lainnya” 1-104xx. Sedangkan “Prepaid Tax” ditandai dengan kode 1-105xx.

Yang terakhir, ada kategori “Aset Tetap” dan “Investasi” masuk pada “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset tidak lancar.

Di Kledo, “Aset Tetap” ditandai dengan kode 1-107xx dan “Akumulasi Penyusutan Aset” ditandai dengan kode 1-1075x. Sedangkan “Investasi” ditandai dengan kode 1-108xx.

Bagaimana dengan “Aset” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Aset” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).

Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Aset”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Aset” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Aset” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk. Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Aset” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Aset” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Kemungkinan lainnya memang perusahaan kawan Kledo sedang dalam keadaan tidak baik.

Apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada Cara Menambah Jurnal Umum ya!

E. Saldo Normal Beban

Untuk “Beban” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasional” pada Kledo. “Beban” atau Biaya merupakan segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.

Sama seperti “Aset” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Beban” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Beban” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) untuk akun terkait “Harga Pokok Penjualan”, 6 (enam) untuk kelompok akun “Beban Operasional”, dan untuk akun “Beban Finansial” ditandai dengan kepala akun nomor 8 (delapan).

Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 5 (lima), 6 (enam), dan 8 (delapan) ini pada sisi Debit (Dr).

Kategori “Harga Pokok Penjualan” masuk pada “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penjualan ini ditandai dengan kode 5-50xxx.

“Beban Marketing” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Marketing ini ditandai dengan kode 6-6000x.

“Beban Gaji dan Karyawan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Gaji dan Karyawan ini ditandai dengan kode 6-601xx.

“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.

“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.

“Beban Peralatan Kantor” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Peralatan Kantor ini ditandai dengan kode 6-603xx.

“Beban Sewa” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Sewa ini ditandai dengan kode 6-604xx.

“Beban Penyusutan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penyusutan ini ditandai dengan kode 6-605xx.

“Beban Finansial” dan “Beban Pajak” masuk pada kategori “Beban Lainnya”. Di Kledo, kelompok Beban Lainnya ini ditandai dengan kode 8-80xx dan 9-9xxx.

Bagaimana dengan “Beban” dalam keadaan minus? Sama seperti “Aset”, apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Beban” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).

Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Beban”, maka transaksi pemasukan yang dicatat pada “Beban” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Beban” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran yang tercatat lebih besar dari transaksi masuk.

Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Beban” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Beban” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan, karena “Beban” yang positif merupakan “Pendapatan” bagi perusahaan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.

Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Akun-akun bawaan yang disediakan oleh Kledo tetap bisa diatur kok. Akun yang tidak begitu krusial dan tidak pernah digunakan pada sistem Kledo mau dihapus?

Nama akun dan nomor mau diubah dan menyesuaikan COA dari sistem perusahaan yang lama? Kawan Kledo bisa mempelajarinya di artikel ini.

Eh, ada akun yang belum disediakan oleh Kledo, mau ditambahkan? Yuk baca Cara Menambah Akun!

Lho, butuh laporan kepada investor dalam bentuk hardfile? Cetak akun? Tentu bisa dong, baca tutorialnya di sini ya, kawan Kledo!

Ada hal yang masih belum dimengerti atau susah dipahami? Jangan ragu untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂

Bagi orang yang baru mengenal dunia Akuntansi, pasti akan merasa kesulitan dalam memahami saldo normal pada masing-masing akun yang digunakan pada pembukuan akuntansi sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan penentuan saldo normal ini adalah untuk menunjukkan saldo debit dan kredit pada sebuah akun sebelum melakukan pembukuan. Nah, bagaimana sih cara mudah untuk memahami saldo normal akun-akun pada akuntansi?

Mari kita ingat persamaan dasar akuntansi berikut ini:

Posisi “ASET” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kiri. Sisi kiri ini menunjukkan bahwa semua akun yang tergolong ASET memiliki saldo normal DEBIT. Hal ini berarti bahwa jika saldo akun-akun golongan ASET bertambah maka akan dicatat pada sisi DEBIT, sebaliknya jika saldo akun-akun golongan ASET berkurang maka akan dicatat pada sisi KREDIT. Berikut ini adalah akun-akun yang tergolong ASET:

Posisi “LIABILITAS” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kanan. Sisi kanan ini menunjukkan bahwa semua akun yang tergolong pada LIABILITAS memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti bahwa jika saldo akun-akun golongan LIABILITAS bertambah maka akan dicatat pada sisi KREDIT, sebaliknya jika saldo akun-akun golongan LIABILITAS berkurang maka akan dicatat pada sisi DEBIT. Berikut ini adalah akun-akun yang tergolong LIABILITAS:

Daftar Akun Liabilitas:

Posisi “EKUITAS” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kanan. Namun, tidak seperti akun Liabilitas. Penentuan saldo normal pada akun-akun yang tergolong EKUITAS terbagi menjadi dua. Perhatikan persamaan berikut:

Salah satu akun golongan Ekuitas adalah pendapatan. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Pendapatan berada pada sisi kanan dan bertanda POSITIF. Sehingga akun PENDAPATAN memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti jika saldo akun Pendapatan bertambah maka akan dicatat di sisi KREDIT, sedangkan jika saldo akun Pendapatan berkurang maka akan dicatat di sisi DEBIT.

Daftar Akun Pendapatan:

Akun Biaya juga termasuk pada golongan akun Ekuitas. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Biaya berada pada sisi kanan persamaan NAMUN bertanda NEGATIF.Tanda negatif ini menandakan bahwa saldo normal akun Biaya merupakan kontra dari saldo normal Ekuitas. Sehingga akun BIAYA memiliki saldo normal DEBIT. Hal ini berarti jika saldo akun Biaya bertambah maka akan dicatat di sisi DEBIT, sedangkan jika saldo akun Biaya berkurang maka akan dicatat di sisi KREDIT.

Akun lain yang termasuk pada golongan Ekuitas adalah akun Modal. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Modal berada pada sisi kanan dan bertanda POSITIF. Sehingga akun MODAL memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti jika saldo akun Modal bertambah maka akan dicatat di sisi KREDIT, sedangkan jika saldo akun Modal berkurang maka akan dicatat di sisi DEBIT.

Nah, itu dia penjelasannya… semoga membantu kalian untuk lebih mudah memahami saldo normal akun-akun dalam Akuntansi ya. Semangat belajar!

Manggar Wulan Kusuma, S.E., M.Si., Ak.

Memilih cara menampilkan koordinat

Ubah cara koordinat ditampilkan berdasarkan preferensi atau kebutuhan pribadi. Anda dapat memilih salah satu dari format berikut:

C. Saldo Normal Ekuitas

“Ekuitas” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Liabilitas dan Modal” pada Kledo. Modal atau Ekuitas merupakan setoran kekayaan (sumber ekonomi perusahaan) yang berasal dari pemilik kepada perusahaan dan dapat dihitung dalam satuan moneter. Tentu saja bukan hanya sekedar “Ekuitas”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Ekuitas”. Sama seperti “Liabilitas”, “Saldo Normal” untuk “Ekuitas” ini berada pada sisi Kredit (Cr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Ekuitas” ditandai kepala akun nomor 3 (tiga). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 3 (tiga) ini pada sisi Kredit (Cr).

Kategori “Ekuitas” masuk pada “Ekuitas”. Di Kledo, “Ekuitas” ditandai dengan kode 3-30xxx.

Bagaimana dengan “Ekuitas” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Ekuitas” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr).

Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr). Atau jika dikondisikan pada “Ekuitas”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Ekuitas” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Ekuitas” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk. Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Ekuitas” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Ekuitas” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Kemungkinan lainnya memang perusahaan kawan Kledo sedang dalam keadaan tidak baik.

Sama seperti “Aset” dan “Liabilitas”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!